Proses Terjadinya Marmer & Pengolahannya
Siapa yg tak mengenal batu marmer? Batu marmer ini merupakan jenis batuan yg sangat indah jika dilihat menggunakan mata. Marmer merupakan jenis batuan yang mmepunyai corak eksklusif & tergolong dalam jenis batuan metamorf. Sehingga bila dipandang menggunakan mata, marmer ini seolah mempunyai pola. Marmer umumnya berwarna coklat muda atau krem menggunakan adonan warna pola yang lainnya seperti, abu- abu, coklat tua, & lain sebagainya. Karena keunikan batuan atau corak menurut marmer ini mengakibatkan marmer poly diburu buat dipakai sebagai batu hiasan rumah.
Batu marmer ini nir bisa pribadi dengan sendirinya membentuk menjadi sebuah marmer. Untuk membentuk sebuah marmer diperlukan suatu proses terlebih dahulu. Proses ini yg akan memperlihatkan bagaimana sebuah batuan mengalami siklus batuan termasuk juga hal sedemikian rupa sebagai akibatnya sebagai batu marmer. Artikel ini akan membahas tentang proses pembentukan batuan hingga berubah sebagai batu marmer.
Sebelum membahas mengenai proses pembentukan marmer, alangkah lebih baik jika kita mengenal terlebih dahulu apa itu marmer. Marmer adalah jenis batuan yang mengkilap sesudah dilakukan pemolesan. Batu marmer yang latif ini merupaan jenis batuan yg terbentuk karena hasil metamorfosa berdasarkan batu kapur atau gamping. Oleh karenanya sebelum terbentuk menjadi sebuah marmer, maka batuan ini mengalami sebuah proses metamorfosis terlebih dahulu.
Baca jua: meja marmer
Meskipun secara visual marmer ini mempunyai karakteristik spesialyg tidak selaras dengan batu lainnya, tetapi tidak terdapat salahnya apabila kita mengenal lebih dalam lagi tentang batu marmer ini. batu marmer memiliki beberapa karakteristik spesifik. Ciri- karakteristik marmer diantaranya merupakan sebagai berikut:Mempunyai struktur batu yg kompakMempunyai kumpulan kristal yang yg relatif sama dengan tekstur halus sampai tekstur yang relatif kasar.Mempunyai beberapa kandungan spesialyang alami, antara lain: mineral kalsit, kalsium karbonat, kuarsa, mikha, klhorit, tremolit, & silikat seperti graphit, hematit, & limonit.Mempunyai nilai jual yg cukup tinggi, tergantung dalam warna & pula tekstur batu tadi.Mempunyai warna putih jernih (waktu kualitas tinggi), atau abu- abu, pink, merah, kuning, maupun krem.Adanya gores arah jurus dan jua lapisan grapit atau silikat gelap.Memiliki sifat kualitas yang sangat terpengaruh oleh porositas, kekuatan regangan, ketahanan terhadap imbas cuaca dan suhu.
Baca pula: karakteristik- karakteristik hutan rawa gambut, ciri- ciri hutan sabana, karakteristik- ciri hutan bakau, karakteristik-ciri hutan mangrove, ciri-ciri hutan hujan tropis di IndonesiaProses Terjadinya Marmer
Marmer adalah output metamorfosa dari batu kapur atau yang sering disebut dengan gamping. Batu kapur ini mengalami rekristalisasi, yg lama- kelamaan akan berubah sebagai batu marmer tadi. Agar lebih terstruktur, berikut merupakan proses terbentuknya marmer :Batu kapur mengalami kristalisasi balik– Batu amrmer atau jua banyak yang menyebutnya menjadi batu pualam adalah hasil menurut metamorfosis batu kapur atau gamping atau dolomit. Metamorfosis ini diawali menggunakan terjadinya proses rekristalisasi dalam batu kapur tersebut. Terjadinya pulang proses rekristalisasi ini lantaran adanya imbas temperatur dan juga tekanan yg didapatkan oleh gaya endogen. Proses rekristalisasi ini membentuk berbagai foliasi juga non foliasi.Hilangnya struktur asal batuan – Proses rekristalisasi dalam batu gamping ini mengakibatkan hilangnya struktur dari batuan tadi, sehingga menciptakan tekstur yg baru dan juga keteraturan buah. Tekstur baru dan keteraturan butir ini dikenal menggunakan nama batu pualam. Proses geologi ini membutuhkan ketika sekitar 30 sampai 60 juta tahun yg kemudian.
Itulah dua proses singkat terbentukanya batu marmer yg asal dari batu kapur. Batu marmer akan selalu berasosiasi menggunakan batu gamping. Setiap ada batu marmer selalu akan terdapat batu gamping, namun setiap ada batu gamping tidak selalu terdapat marmer. Hal ini lantaran eksistensi marmer sangat herbi proses gaya endogen yang mempengaruhinya, baik itu berupa tekanan maupun perubahan temperatur yg cukup tinggi. Proses yang demikian ini memakan ketika bertahun- tahun dan bukan waktu yang singkat. Agar lebih jelas lagi, proses trejadinya batu marmer bisa divisualisasikan dalam gambar di samping.
Baca jua: proses terjadinya daur batuan, proses terjadinya batuan sedimen, proses terjadinya batuan metamorfPengolahan Batu Marmer
Batu marmer poly digunakan dalam industri pembangunan atau arsiteksur bangunan. Kegiatan pengolahan batu marmer ini dalam dasarnya merupakan pengolahan terhadap blok- blok batu pualam yg sudah dihasilkan menjadi barang jadi tahap akhir & siap buat dipanaskan. Beberapa inti pokok proses pengolahan batu marmer adalah menjadi berikut:Batu pualam yang berupa blok dengan berukuran kurang lebih 260x110x135 cm digergaji menjadi beberapa lempengan menggunakan ketebalan rata- homogen 2 centimeter.Kemudian lempengan batu pualam tersebut dipotong menjadi barang 1/2 jadi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.Barang yang baru setengah jadi lalu digerinda 2 termin, lalu disempurnakan atau ditambal bagian yang berlubang.Kemudian sesudah digerinda 2 termin, lalu disempurnakan & digerinda lagi empat tahap, lalu dipoles hingga mengkilap.
Itulah beberapa pengolahan batu marmer sebagai barang jadi yg siap dipakai sang insan. Bisanya batu marmer ini dijadikan menjadi batu ornamen, penghias tempat tinggal, bahan standar meja, loka mandi, dinding, toilet, dan lain sebagainya.
Komentar
Posting Komentar